Palembang, Sumatera Selatan, tak hanya terkenal dengan pempek rebus dan gorengnya yang legendaris. Ada satu varian pempek lain yang tak kalah menggoda dan memiliki daya tarik tersendiri, yaitu pempek panggang. Dengan aroma bakaran yang khas dan cita rasa yang unik, pempek panggang menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dan semakin memperkaya khazanah kuliner Palembang.
Keistimewaan pempek panggang terletak pada proses memasaknya yang tidak digoreng atau direbus, melainkan dipanggang di atas bara api atau teflon panas. Proses pemanggangan ini memberikan aroma smoky yang khas dan tekstur yang sedikit berbeda dibandingkan pempek pada umumnya. Bagian luar pempek menjadi lebih kering dan sedikit renyah, sementara bagian dalamnya tetap kenyal dan lembut. Aroma bakaran inilah yang seringkali membuat siapa saja yang menciumnya langsung tergoda.
Varian pempek panggang yang paling populer adalah pempek tunu. Pempek ini berukuran kecil, berbentuk silinder pipih, dan biasanya diisi dengan ebi sangrai yang gurih dan pedas. Isian ebi inilah yang menjadi ciri khas utama pempek tunu dan memberikan sensasi rasa yang lebih intens dan nikmat. Selain ebi, ada juga varian pempek panggang yang diisi dengan kecap manis pedas atau bahkan tanpa isian, yang tetap lezat dinikmati dengan kuah cuko.
Kuah cuko yang disajikan bersama pempek panggang juga memiliki sedikit perbedaan. Biasanya, cuko untuk pempek panggang cenderung lebih kental dan lebih terasa pedasnya. Perpaduan antara aroma bakaran pempek yang khas, tekstur yang unik, isian ebi yang gurih pedas, serta kuah cuko yang kental dan pedas inilah yang menciptakan sensasi rasa yang begitu menggoda selera.
Meskipun tidak sepopuler pempek rebus atau goreng, pempek panggang memiliki penggemar setia tersendiri. Banyak warung makan dan pedagang kaki lima di Palembang yang menjajakan pempek jenis ini, terutama di kawasan-kawasan kuliner tradisional. Mencari pempek panggang bisa menjadi petualangan kuliner yang menarik saat berkunjung ke Palembang. Proses pembuatan pempek panggang yang relatif sederhana juga menjadi daya tarik. Setelah adonan pempek dibentuk dan sedikit direbus atau dikukus sebentar,
