Petani Kopi Tewas Mengenaskan, Harimau Sumatera Dalangnya

Kabar duka menyelimuti dunia pertanian di Lampung Barat. Seorang petani kopi tewas secara mengenaskan setelah diserang harimau Sumatera. Insiden tragis ini terjadi pada hari Kamis, 23 Mei 2024, di kawasan hutan lindung register 43B. Peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi di wilayah tersebut, menambah daftar panjang konflik antara manusia dan satwa liar, di mana petani kopi tewas menjadi korban.

Korban, yang diidentifikasi bernama Gunarso (47), seorang warga Dusun Peninjauan, Pekon Giri Cahaya, Kecamatan Kebun Tebu, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan luka-luka serius di tubuhnya. Pagi itu, korban pergi ke kebun kopi miliknya seperti biasa, namun tidak pernah kembali. Keluarga yang khawatir kemudian melakukan pencarian, hingga akhirnya menemukan jasadnya.

Berdasarkan hasil identifikasi dan kondisi luka pada tubuh korban, tim gabungan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) dan kepolisian memastikan bahwa penyebab petani kopi tewas adalah serangan harimau Sumatera. Luka gigitan dan cakaran yang parah menjadi bukti tak terbantahkan dari serangan mematikan tersebut. Ini adalah kejadian kedua dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, pada awal Maret 2024, seorang petani kopi tewas dengan cara serupa di wilayah yang sama, juga akibat serangan harimau. Rentetan kejadian ini menunjukkan adanya peningkatan konflik antara manusia dan harimau Sumatera di Lampung Barat. Hal ini memicu kekhawatiran serius di kalangan warga sekitar dan para pegiat konservasi.

Konflik ini dipicu oleh beberapa faktor. Penyempitan habitat harimau akibat deforestasi dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan, termasuk kebun kopi, memaksa satwa liar mencari makan hingga ke permukiman atau area perkebunan warga. Hal ini meningkatkan potensi pertemuan dan konflik, yang berujung pada kasus seperti petani kopi tewas.

Pemerintah daerah dan BBTNBBS telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, termasuk pemasangan perangkap dan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara berinteraksi aman di sekitar habitat harimau. Namun, kasus terbaru ini menunjukkan bahwa upaya tersebut perlu lebih diintensifkan untuk melindungi baik manusia maupun satwa liar yang terancam punah.