Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H (Lebaran 2025), para produsen kerupuk rambak di Tulungagung, Jawa Timur, bersiap menghadapi lonjakan permintaan yang signifikan. Berdasarkan prediksi dari para pengusaha dan pantauan di sentra-sentra produksi, pesanan kerupuk rambak khas Tulungagung diperkirakan akan meningkat hingga 200 persen dibandingkan hari biasa. Fenomena tahunan ini menjadi angin segar bagi perekonomian lokal dan para pengrajin.
Seperti yang dilansir dari detik.com, kerupuk rambak Tulungagung memang menjadi primadona sebagai camilan pelengkap hidangan Lebaran. Teksturnya yang renyah, rasanya yang gurih, serta varian rasa yang semakin beragam, mulai dari original, pedas, hingga inovasi rasa lainnya, menjadikannya incaran para konsumen baik untuk konsumsi pribadi maupun sebagai oleh-oleh khas.
Prediksi kenaikan pesanan ini didukung oleh tradisi kuat masyarakat Jawa Timur dan sekitarnya yang selalu menyajikan kerupuk rambak sebagai pendamping wajib saat Lebaran, seperti opor ayam, lodeh, dan sambal goreng ati. Selain itu, permintaan dari luar kota dan bahkan secara daring juga turut mendongkrak angka pesanan.
Para pengusaha kerupuk rambak di Tulungagung mulai bersiap dengan menambah stok bahan baku kulit sapi dan kerbau, serta mengoptimalkan produksi dengan menambah jam kerja dan melibatkan tenaga kerja musiman. Beberapa sentra produksi seperti di Kecamatan Boyolangu dan Kedungwaru tampak lebih sibuk dari biasanya untuk memenuhi perkiraan lonjakan permintaan.
Menurut penuturan beberapa pengusaha kepada detik.com, mereka optimis dapat memenuhi target pesanan meskipun dengan peningkatan yang signifikan. Pengalaman bertahun-tahun dalam menghadapi momen Lebaran telah memberikan mereka strategi produksi dan distribusi yang efektif. Platform media sosial dan e-commerce juga dimanfaatkan secara maksimal untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Lonjakan pesanan kerupuk rambak ini tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi para produsen, tetapi juga menghidupkan sektor ekonomi mikro dan kecil di Tulungagung, mulai dari pemasok bahan baku hingga pengemas dan pedagang. Tradisi kuliner khas daerah ini terbukti mampu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal setiap menjelang Hari Raya Idulfitri.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !
