Kasus pencurian tandan buah sawit (TBS) kembali mencuat di Prabumulih, Sumatera Selatan, dengan fakta mengejutkan bahwa karyawan perusahaan turut terlibat. Satuan Reserse Kriminal Polsek Rambang Kapak Tengah (RKT) Polres Prabumulih berhasil mengungkap sindikat pencurian sawit milik PT Bumi Sawit Permai (BSP). Keterlibatan “orang dalam” ini menjadi sorotan serius, menunjukkan kerentanan keamanan di perkebunan besar.
Salah satu yang diciduk adalah Tri Sutrisno (27), seorang karyawan PT BSP, yang diduga terlibat dalam pencurian 130 tandan sawit dengan total berat sekitar 2,5 ton. Ia ditangkap di mess Divisi 1 PT BSP pada 30 Januari 2025. Tri berperan sebagai pengawal truk yang mengangkut sawit curian dari lokasi kejadian menggunakan sepeda motornya, memuluskan aksi sindikat pencuri lain.
Keterlibatan karyawan ini sangat disayangkan karena merusak kepercayaan dan menimbulkan kerugian signifikan bagi perusahaan. Kerugian material akibat aksi pencurian ini ditaksir mencapai jutaan rupiah. Keadaan ini menunjukkan bahwa sistem pengawasan internal perusahaan perlu diperketat untuk mencegah kolusi antara karyawan dan sindikat pencurian dari luar, menjaga aset perusahaan.
Kapolsek RKT, Iptu Heffi Juliansyah, membenarkan penangkapan Tri Sutrisno dan tiga pelaku lain yang telah diamankan sebelumnya. Modus operandi sindikat ini adalah mencuri TBS sawit pada malam hari, kemudian diangkut menggunakan truk yang dikawal oleh Tri Sutrisno. Penyelidikan masih terus dikembangkan untuk mengungkap seluruh jaringan pelaku, memastikan tidak ada lagi pihak yang terlibat.
Kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan internal dan eksternal. Sektor perkebunan sawit sering menjadi target pencurian, dan keterlibatan orang dalam membuat tindak kejahatan semakin sulit dideteksi. Diperlukan sinergi antara perusahaan dan aparat penegak hukum untuk memberantas praktik ilegal ini.
Langkah-langkah pencegahan seperti pemasangan CCTV di area rawan, patroli rutin yang lebih intensif, serta peningkatan integritas karyawan melalui program edukasi dan reward dapat membantu menekan angka pencurian. Transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses operasional juga krusial untuk meminimalisir peluang terjadinya tindak kejahatan yang merugikan.
