Miris! Kemaluan Bocah Diduga Terpotong saat Sunatan Massal di Lahat, Keluarga Tempuh Jalur Hukum!

Sebuah insiden memilukan terjadi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, di mana seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun berinisial AL diduga mengalami terpotongnya sebagian kemaluan saat mengikuti program sunatan massal. Peristiwa tragis yang terjadi pada Selasa, 17 Oktober 2023, di Desa Masam Bulau, Kelurahan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat, ini meninggalkan trauma mendalam bagi korban dan keluarganya.

Kronologi Kejadian yang Memilukan:

Menurut keterangan kuasa hukum keluarga korban, Fitriyadi, insiden nahas ini terjadi saat AL mengikuti acara sunatan massal yang diselenggarakan oleh salah satu instansi atau dinas di Pemerintahan Daerah Lahat. Saat proses sunatan berlangsung, diduga terjadi kelalaian yang mengakibatkan bagian kepala alat kelamin AL terpotong. Keluarga korban bahkan menyimpan sisa potongan alat kelamin anaknya sebagai barang bukti.

Ironisnya, pihak penyelenggara sunatan massal disebut tidak memberikan penjelasan detail mengenai kronologi kejadian dan awalnya meremehkan dampak insiden tersebut. Namun, keluarga korban mendapati AL mengalami pendarahan hebat pada malam harinya sekitar pukul 03.00 WIB dan menunjukkan trauma psikologis, seperti mudah marah dan sering menyendiri.

Upaya Mediasi Gagal dan Laporan ke Pihak Berwajib:

Pihak keluarga sempat melakukan upaya mediasi dengan penyelenggara sunatan massal, namun tidak mencapai titik temu. Merasa tidak ada itikad baik dan demi keadilan bagi sang anak, orang tua AL melalui kuasa hukumnya melaporkan kasus dugaan malpraktik ini ke Polda Sumatera Selatan pada Rabu, 29 November 2023. Laporan tersebut ditujukan kepada oknum bidan dan mantri yang diduga bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Dampak Fisik dan Psikologis Korban:

Akibat insiden ini, AL harus menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di Palembang. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa bagian kemaluan yang terpotong tidak dapat disambungkan kembali. Kondisi ini tentu berdampak besar pada fisik dan psikologis korban di masa depan. Keluarga berharap pihak berwajib dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi AL.

Insiden tragis ini menjadi pelajaran pahit akan pentingnya kehati-hatian dan profesionalisme dalam setiap tindakan medis, terutama yang melibatkan anak-anak.