Bubur Suro Palembang: Kelezatan Tradisi Ramadhan yang Menggugah Selera!

Bulan Ramadhan di Palembang tidak hanya diwarnai dengan ibadah dan tradisi keagamaan, tetapi juga dengan kekayaan kuliner yang menggugah selera. Salah satu hidangan yang selalu dinantikan adalah Bubur Suro. Bubur gurih dan kaya rempah ini menjadi hidangan spesial yang hanya muncul saat Ramadhan. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang Bubur Suro, mulai dari sejarah, bahan-bahan, cara pembuatan, hingga makna budayanya.

Sejarah dan Makna Budaya Bubur Suro:

  • Bubur Suro memiliki sejarah panjang dan terkait erat dengan tradisi masyarakat Palembang.
  • Hidangan ini biasanya disajikan saat malam 10 Muharram, yang dikenal sebagai malam Suro.
  • Di bulan Ramadhan, Bubur Suro menjadi hidangan istimewa yang disajikan saat berbuka puasa atau sahur.
  • Bubur Suro bukan sekadar hidangan, tetapi juga simbol kebersamaan dan rasa syukur.

Bahan-Bahan Bubur Suro:

  • Beras
  • Santan kelapa
  • Daging sapi atau ayam
  • Sayuran (wortel, kentang, buncis)
  • Bumbu rempah (bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, serai, daun salam)
  • Garam dan gula secukupnya

Cara Pembuatan Bubur Suro:

  1. Beras dicuci bersih dan dimasak dengan santan hingga menjadi bubur.
  2. Daging sapi atau ayam dipotong dadu dan direbus hingga empuk.
  3. Sayuran dipotong-potong sesuai selera.
  4. Bumbu rempah dihaluskan dan ditumis hingga harum.
  5. Daging dan sayuran dimasukkan ke dalam bubur, kemudian bumbu tumis ditambahkan.
  6. Bubur dimasak hingga semua bahan matang dan bumbu meresap.
  7. Bubur Suro siap disajikan.

Keunikan dan Cita Rasa Bubur Suro:

  • Bubur Suro memiliki cita rasa gurih dan kaya rempah yang khas.
  • Teksturnya lembut dan mengenyangkan, cocok untuk hidangan berbuka puasa atau sahur.
  • Kombinasi daging, sayuran, dan rempah-rempah memberikan nutrisi yang lengkap.
  • Bubur Suro seringkali disajikan dengan taburan bawang goreng dan kerupuk sebagai pelengkap.

Bubur Suro di Bulan Ramadhan:

  • Di bulan Ramadhan, Bubur Suro banyak dijajakan di pasar-pasar tradisional dan warung makan di Palembang.
  • Masyarakat Palembang seringkali membuat Bubur Suro dalam jumlah besar untuk dibagikan kepada tetangga dan kerabat.
  • Bubur Suro menjadi bagian dari tradisi “ngabuburit” atau menunggu waktu berbuka puasa.

Bubur Suro adalah hidangan istimewa yang menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Ramadhan di Palembang. Kelezatan rasanya dan makna budayanya menjadikan Bubur Suro sebagai hidangan yang selalu dinantikan setiap tahunnya.